Manusia dan Pandangan Hidup

ILMU BUDAYA DASAR
                                                      

FADILLAH
33414759
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA


DARTAR ISI
  A.  PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP............................... 1
  B.   CITA-CITA............................................................................... 2
  C.  KEBAJIKAN............................................................................ 3
  D.  USAHA ATAU PERJUANGAN............................................ 5
  E.   KEYAKINAN / KEPERCAYAAN ...................................6
  F.   LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK........................................................................8
          DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 9
          PENGALAMAN  ..................................................................... 10




MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


   A.    PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Masing-masing manusia memiliki pandangan hidupnya sendiri. Pandangan hidup bersifat kodrati.Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Maksud dari pandangan hidup ini sendiri adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan tidak muncul secara tiba-tiba atau dalam waktu singkat saja,melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus,sehingga hasil pemikiran itu dapat di uji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat di terima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang deisebut pandangan hidup.
Pandangan hidup dalam realita berbagai macam bentuk, akan tetapi pandangan hidup dapat di klasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
(A)       Pandagan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B)       Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebuayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut
(C)       Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi , maka pandangan hidup itu disebut ideology. Jika organisasi itu organisasi politik, ideologinya disebut ideology politik. Jika itu Negara, ideologinya disebut ideology Negara.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyi unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan , usaha, keyakinan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia ,damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi dengan keyakinan atau kepercayaan. Keyakinan atau kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

   B.     CITA - CITA
 Menurut kamus Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam oikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pndanga hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain; cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatnya.
Apabila cita-cita tidak mungkin atau belum terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sbagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citaka, hal itu bergantung dari tiga faktor, yaitu ;
Faktor manusia  yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila berhasil akan menjadikan diriny puas.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar yang merintangi tercapainya suatu cita-cita.
Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di lngit. Tetapi bagaimana faktor manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapinya, demikian juga faktor kondisinya memungkinkan hal itu.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu, masyarakat dan bangsa pun juga memiliki cita-cita juga. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan sauatu bangsa.

   C.    KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuata yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuata moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Aas dorongan suara hatinya manusia cendrung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri dari atas jiwa dan badan terpish bila manusia terebut meninggal. Manusia itu terkaddang egois karena  mementingkan diri sendiri, seringkali manusia  tidak mengenal kebajikan.
            Manusia merupakan mahluk sosial karena manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lain.Manusia sebagai mahluk Tuhan, diciptakan Tuhan dan dapat berekembang karena Tuhan.Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai  mahluk  pribadi, manusia  sebagai  anggota masyarakat,dan manusia sebagai  mahluk Tuhan.
Manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikirian sehingga manusia itu tau membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam  bisikan  di dalam  hati  yang  mendesak   seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan,tindakan atau tingkah laku. Namun terkadang banyak manusia yang tidak mau mendengarkan suara hatinya karena kegoisan.
Suara hati itu datangnya dari lubuk hati yang terdalam dan tidak pernah salah. Jadi berbuat atau bertindak menurut  suara hati, maka tindakan  atau perbuatan  itu adalah baik. Sebaliknya  perbuatan  atau tindakan berlawanan  dengan suara hati kita, maka perbuatan atau tindakan itu buruk. Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya  adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi  dalam masyarakat itu. Suara hati masyarakat pada dasarnya adalah baik.  
Sesuatu  yang  baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan masyarakat. Tetapi dapat  saja terjadi, bahwa sesuatu yang baik bagi kepentingan umum/masyarakat tidak baik bagi salah seorang  atau segelintir orang didalamnya atau sebaliiknya.
Sebagai mahluk Tuhan,  manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu  membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Kebajikan  berarti  berkata  sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi  yang  melihatnya.
Kebajikan  manusia  nyata dan dapat dirasakan  dalarn tingkah  lakunya.  Karena  tingkah laku bersurnber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendin-sendiri, sehingga  tingkah  laku setiap  orang  berbeda-beda.


Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal:
      1.      Pertama faktor pembawaan    (heriditas)  yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Pembawaan merupakan  hal yang diturunkan  atau dipusakai  oleh orang  tua.
       2.      Faktor  kedua  yang  menentukan tingkah laku seseorang  adalah  Iingkungan (enviro­ nment).  Lingkungan   yang  membentuk  seseorang  merupakan   alam  kedua    yang terjadinya setelah  seorang  anak  lahir  (masa  pembentukan seseorang  waktu  masih  dalam  kandungan merupakan   alam  pertama  ). Lingkungan membentuk  jiwa seseorang   meliputi  lingkungan keluarga,  sekolah, dan masyarakat.Pembentukan    pribad i  dalarn   sekolah   terjadi  pada  masa  anak-anak   atau  masa   sekolah.
     3.      Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah diperoleh. Baik pengalaman pahit yang bersifat negatif, maupun pengalaman manis yang bersifat positif, memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbngan sebelum seseorang mengambil tindakan.
 
   D.    USAHA atau PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap ,anusia harus memuliki usaha atau perjuangan dalam hidup mereka masing-masing untuk melanjutkan serta bertahan hidup.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia itu msikin, melarat , dan berarti juga  menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri.
Dalam agamapun diperintahkan untuk bekerja keras, sebagaimana Hadist yang diucpakan Nabi Besar  Muhammad S.A.W. yang ditujukan kepada para pengikutnya:” Bekerjalah kamu seakan – akan kamu hidup selamanya, dan beribdalah kamu seakan – akan kamu mati besok”. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ar- ra’du ayat 11:”sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika  merka mengubah keadaan diri mereka sendiri”: Dari hadist dan firman ini dapat dinyatakan bahwa manusia perlu bekerja keras untuk memeperbaiki nasibnya sendiri. Untuk bekerja keras , manusia  dibatasi oleh kemampuan, baik kemampuan fisik maupun keterampilan. Karena manusia mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan(cibta kasih) sesama manusia, maka kemampuan terbatas  yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama – sama secara tolong – menolong, bergotong royong.

   E.     KEYAKINAN atau KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat,yaitu
(a)  Aliran  Naturalisme
            Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alarn semesta lengkap dengan hukum-hukumnya. secara mutlak dikuasai Tuhan.Manusia hanya dapat berusaha/berencana tetapi Tuhan yang menentukan .
               Bagi yang percaya Tuhan, Tuhan itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan. Karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaranTuhan yaitu agarna. Ajaran agarna itu ada dua macarn yaitu :
  1. Ajaran agarna dogmatis, yang disarnpaikanoleh Tuhan melalui nabi-nabi. Ajaran agarna yang dogmatis bersifat mutlak (absolut),terdapat dalam kitab suci Al-Quran dan Hadist. Sifatnya tetap, tidak berubah-ubah.
  2. Ajaran agarna dari pemuka-pemukaagarna,yaitu sebagaihasil pemikiranmanusia, sifatnya relatif(terbatas).Ajaranagarnadari pemuka-pemuka agar nater masuk kebudayaan, terdapat dalarn buku-buku agarna yang ditulis oleh pemuka-pemuka agarna. Sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembanganjarnan.
Natur  adalah  kekuatan tertinggi,  maka  keyakinan  itu bermula  dan  kekuatan  natur.  Pandangan  hidupnya  dilandasi oleh  kekuatan  natur.  Manusia  yakin  bahwa  kebajikan  adalah  kebajikan  natur.  Pandangan hidup  yang  dilandasi  oleh  kekuatan  natur  sifatnya  atheisme.  Ini disebut  pandangan   hidup komunis.
(b)  Aliran  intelektualisme
            Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan  akal. Dengan akal manusia berpikir.  Mana  yang  benar  menurut akal  itulah  yang  baik,  walaupun  bertentangan   dengan kekuatan  hati nurani.  Manusia  yakin bahwa dengan kekuatan  pikir (akal) kebajikan  itu dapat dicapai dengan sukses.
(c)  Aliran  Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib aninya  kelruatan yang berasal  dan  Tuhan,  percaya  adanya Tuhan  sebagai dasar keyakinan.  Sedangkan  akal adalah dasar kebudayaan,   yang menentukan  benar  tidaknya  sesuato. 
            Apabila aliran ini dihubungkan  dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkinan  pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarlcan pada logika berpikir, sedangkan  hati nurani  dinomor  duakan,  kekuatan  gaib dari Tuhan  diakui  adanya  tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan  pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat),  pandangan hidup ini disebut sosialisme.
            Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif pandangan hidup ini disebut sosialime – religius. Kebajikan yang dikehendaki  adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.

   F.     LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK

Dalam berpandangan hidup, kita hendaknya memiliki langkah – langkah, karena dengan langkah – langkah itu kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana  mencapai tujuan dan cita – cita. Langkah – langkah tersebut adalah:
      1.       Mengenal
Tahap pertama adalah mengenal apa itu pandangan hidup
      2.      Mengerti
Tahap kedua adalah mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri
       3.      Menghayati
Tahap selanjutnya adalah menghayati pandangan hidup, menhayati disini maksudnya adalah menghayati nilai – nilai yang terkandung didalamnya.
       4.      Meyakini
Tahap selanjutnya adalah meyakinini pandangan hidup itu, meyakini disini maksudnya adalah suatu hal untuk cenderung memproleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
        5.      Mengabdi
Pengabdian merupakan hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya, lebih – lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya.
         6.      Mengamankan
Langkah mengamankan ini merupakan langkah terakhir, mengamankan disini  maksudnya adalah menjaga suatu kepercayaan atau pandangan hidup yang   teguh dansudah dianggap benar.



DAFTAR PUSTAKA

www.elearning.gunadarma.ac.id


PENGALAMAN

Menyinggung tentang pandangan hidup banyak sekali pengalaman positif ataupun negatif yang telah saya dapat sepanjang hidup saya. Positif atau negatif kah pengalaman yang saya dapat semuanya menjadi pelajaran untuk saya memandang hidup yang lebih indah kedepannya.
Dulu ketika saya masih kanak-kanak, saya berpandangan jika hidup saya selalu akan dibawah perlindungan orang tua dan keluarga. Semua hal yang saya inginkan selalu dituruti oleh kedua orang tua saya. Jarang sekali saya mendapat yang buruk, namun setelah saya gagal mendapatkan SMP favorit saya,saya langsung tidak terima akan kenyataan itu. Susah bagi saya menerimanya hingga setahun lamanya. Saya selalu berfikir negatif dengan apa yang saya lakukan di SMP yang saya duduki dan saya lalai akan semua kewajiban saya. Ketika kelas 3 SMP saya berambisi lagi untuk masuk SMA favorit di kota saya, namun sayang nya lagi karna kelalaian saya ketika kelas 7 dan 8 saya gagal lagi untuk mendapatkan apa yang saya ingin kan.
Setelah di SMA saya mulai menerima apa yang memang telah saya dapatkan,dari awal masuk SMA saya juga berambisi ingin masuk PTN favorit nasional. Saya melakukan apa yang menjadi kewajiban dan bergiat berusaha dengan optimis. Segalanya doa telah saya panjatkan sayangnya lagi saya juga belum beruntung dengan keinginan saya.

Saya berpikir ke depan, mungkin segala sesuatu yang telah Allah putuskan untuk saya harus saya syukuri. Semuanya pasti yang terbaik, tidak ada yang sia-sia di dunia ini. Jika saya telah berusaha dan berdoa semaksimalnya untuk apa yang saya ingin, Allah pasti telah menyiapkan yang lebih baik untuk saya di masa depan. Dan segala kegagalan yang saya dapatkan di masa yang lampau menjadi catatan penting di masa depan, agar semua kesalahan tidak datang berulang kali. Dan saya selalu bergiat menggapai apa cita-cita, walaupun saya tidak di tempatkan dijalan yang saya ingin kan. Tapi, keyakinan dapat meraih kesuksesaan di masa depan selalu menjadi penyemangat bagi saya.






  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia dan Tanggung Jawab (IBD 5)

UNDANG UNDANG PERISINDUSTRIAN

Pentingnya Peranan Insinyur dan Kaitannya dengan Peraturan UU No. 11 Tahun 2014