Manusia dan Pandangan Hidup
DARTAR
ISI
A. PENGERTIAN
PANDANGAN HIDUP............................... 1
B. CITA-CITA............................................................................... 2
C. KEBAJIKAN............................................................................ 3
D. USAHA
ATAU PERJUANGAN............................................ 5
E. KEYAKINAN
/ KEPERCAYAAN ...................................6
F.
LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG
BAIK........................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA .............................................................. 9
PENGALAMAN ..................................................................... 10
MANUSIA
DAN PANDANGAN HIDUP
A. PENGERTIAN PANDANGAN
HIDUP
Masing-masing
manusia memiliki pandangan hidupnya sendiri. Pandangan hidup bersifat
kodrati.Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Maksud dari pandangan
hidup ini sendiri adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya.
Pandangan
tidak muncul secara tiba-tiba atau dalam waktu singkat saja,melainkan melalui
proses waktu yang lama dan terus menerus,sehingga hasil pemikiran itu dapat di
uji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat di terima oleh akal, sehingga
diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu
sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang deisebut pandangan hidup.
Pandangan
hidup dalam realita berbagai macam bentuk, akan tetapi pandangan hidup dapat di
klasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
(A) Pandagan hidup yang berasal dari agama
yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideology yang
disesuaikan dengan kebuayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu
pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Apabila
pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu
organisasi , maka pandangan hidup itu disebut ideology. Jika organisasi itu
organisasi politik, ideologinya disebut ideology politik. Jika itu Negara,
ideologinya disebut ideology Negara.
Pandangan
hidup pada dasarnya mempunyi unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan , usaha,
keyakinan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu
rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan
yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak
dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia
makmur, bahagia ,damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang
dilandasi dengan keyakinan atau kepercayaan. Keyakinan atau kepercayaan diukur
dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
B.
CITA
- CITA
Menurut kamus Bahasa Indonesia, yang disebut
cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam oikiran. Baik
keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang
pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan,
merupakan pndanga hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan
semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain;
cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi
tingkatnya.
Apabila cita-cita tidak mungkin atau belum terpenuhi,
maka cita-cita itu disebut angan-angan. Antara masa sekarang yang merupakan
realita dengan masa yang akan datang sbagai ide atau cita-cita terdapat jarak
waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citaka, hal itu bergantung
dari tiga faktor, yaitu ;
Faktor
manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh
kualitas manusianya. Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga apa yang
dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Cara keras dalam mencapai
cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila berhasil akan menjadikan
diriny puas.
Faktor
kondisi yang mempengaruhi
tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang
menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar yang
merintangi tercapainya suatu cita-cita.
Faktor
tingginya cita-cita yang
merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada anjuran agar
seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di lngit. Tetapi
bagaimana faktor manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapinya, demikian
juga faktor kondisinya memungkinkan hal itu.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu,
masyarakat dan bangsa pun juga memiliki cita-cita juga. Cita-cita suatu bangsa
merupakan keinginan atau tujuan sauatu bangsa.
C.
KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuata yang mendatangkan kebaikan pada
hakekatnya sama dengan perbuata moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma
agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu
baik, makhluk bermoral. Aas dorongan suara hatinya manusia cendrung berbuat
baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri dari atas jiwa dan
badan terpish bila manusia terebut meninggal. Manusia itu terkaddang egois karena
mementingkan diri sendiri, seringkali manusia tidak mengenal kebajikan.
Manusia merupakan mahluk sosial karena manusia tidak dapat hidup tanpa manusia
lain.Manusia sebagai mahluk Tuhan, diciptakan Tuhan dan dapat berekembang
karena Tuhan.Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga
segi, yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia
sebagai anggota masyarakat,dan manusia sebagai mahluk Tuhan.
Manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikirian sehingga manusia itu
tau membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.Baik buruk itu
ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di
dalam hati yang mendesak seseorang untuk
menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan,tindakan atau tingkah
laku. Namun terkadang banyak manusia yang tidak mau mendengarkan suara hatinya
karena kegoisan.
Suara hati itu datangnya dari lubuk hati yang terdalam dan tidak pernah
salah. Jadi berbuat atau bertindak menurut suara hati, maka
tindakan atau perbuatan itu adalah baik. Sebaliknya
perbuatan atau tindakan berlawanan dengan suara hati kita, maka
perbuatan atau tindakan itu buruk. Setiap masyarakat adalah kumpulan
pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya adalah
kumpulan suara hati pribadi-pribadi dalam masyarakat itu. Suara hati
masyarakat pada dasarnya adalah baik.
Sesuatu yang baik bagi masyarakat, berarti baik bagi
kepentingan masyarakat. Tetapi dapat saja terjadi, bahwa sesuatu yang
baik bagi kepentingan umum/masyarakat tidak baik bagi salah seorang atau
segelintir orang didalamnya atau sebaliiknya.
Sebagai mahluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati
Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan
mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Kebajikan berarti
berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah
terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang
melihatnya.
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalarn
tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersurnber pada
pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendin-sendiri,
sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal:
1.
Pertama faktor pembawaan
(heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam
kandungan. Pembawaan merupakan hal yang diturunkan atau
dipusakai oleh orang tua.
2.
Faktor
kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah Iingkungan (enviro nment).
Lingkungan yang membentuk seseorang merupakan
alam kedua yang terjadinya setelah seorang
anak lahir (masa pembentukan seseorang waktu
masih dalam kandungan merupakan alam
pertama ). Lingkungan membentuk jiwa seseorang
meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.Pembentukan pribad i dalarn
sekolah terjadi pada masa anak-anak
atau masa sekolah.
3.
Faktor ketiga
yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah diperoleh. Baik pengalaman pahit
yang bersifat negatif, maupun pengalaman manis yang bersifat positif, memberikan
pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbngan sebelum
seseorang mengambil tindakan.
D.
USAHA
atau PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan
cita-cita. Setiap ,anusia harus memuliki usaha atau perjuangan dalam hidup
mereka masing-masing untuk melanjutkan serta bertahan hidup.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan
harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia itu msikin,
melarat , dan berarti juga menjatuhkan
harkat dan martabatnya sendiri.
Dalam agamapun diperintahkan untuk bekerja keras,
sebagaimana Hadist yang diucpakan Nabi Besar
Muhammad S.A.W. yang ditujukan kepada para pengikutnya:” Bekerjalah kamu
seakan – akan kamu hidup selamanya, dan beribdalah kamu seakan – akan kamu mati
besok”. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ar- ra’du ayat 11:”sesungguhnya
Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika merka mengubah keadaan diri mereka sendiri”:
Dari hadist dan firman ini dapat dinyatakan bahwa manusia perlu bekerja keras
untuk memeperbaiki nasibnya sendiri. Untuk bekerja keras , manusia dibatasi oleh kemampuan, baik kemampuan fisik
maupun keterampilan. Karena manusia mempunyai rasa kebersamaan dan belas
kasihan(cibta kasih) sesama manusia, maka kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran
itu dapat diatasi bersama – sama secara tolong – menolong, bergotong royong.
E.
KEYAKINAN atau KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan. Menurut
Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat,yaitu
(a) Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan
dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari
natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur
itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alarn semesta lengkap dengan
hukum-hukumnya. secara mutlak dikuasai Tuhan.Manusia hanya dapat
berusaha/berencana tetapi Tuhan yang menentukan .
Bagi yang percaya Tuhan, Tuhan
itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan. Karena itu
manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaranTuhan yaitu agarna.
Ajaran agarna itu ada dua macarn yaitu :
- Ajaran
agarna dogmatis, yang disarnpaikanoleh Tuhan melalui nabi-nabi. Ajaran
agarna yang dogmatis bersifat mutlak (absolut),terdapat dalam kitab suci
Al-Quran dan Hadist. Sifatnya tetap, tidak berubah-ubah.
- Ajaran
agarna dari pemuka-pemukaagarna,yaitu sebagaihasil pemikiranmanusia,
sifatnya relatif(terbatas).Ajaranagarnadari pemuka-pemuka agar nater masuk kebudayaan, terdapat dalarn buku-buku
agarna yang ditulis oleh pemuka-pemuka agarna. Sifatnya dapat berubah-ubah
sesuai dengan perkembanganjarnan.
Natur adalah
kekuatan tertinggi, maka keyakinan
itu bermula dan kekuatan
natur. Pandangan hidupnya
dilandasi oleh kekuatan natur.
Manusia yakin bahwa
kebajikan adalah kebajikan
natur. Pandangan hidup yang
dilandasi oleh kekuatan
natur sifatnya atheisme.
Ini disebut pandangan hidup komunis.
(b) Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika /
akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan
akal manusia berpikir. Mana yang
benar menurut akal itulah
yang baik, walaupun
bertentangan dengan
kekuatan hati nurani. Manusia
yakin bahwa dengan kekuatan pikir
(akal) kebajikan itu dapat dicapai
dengan sukses.
(c) Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah
kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib aninya kelruatan yang berasal dan
Tuhan, percaya adanya Tuhan
sebagai dasar keyakinan.
Sedangkan akal adalah dasar
kebudayaan, yang menentukan benar
tidaknya sesuato.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua
kemungkinan pandangan hidup. Apabila
keyakinan lebih berat didasarlcan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani
dinomor duakan, kekuatan
gaib dari Tuhan diakui adanya
tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan
logika berpikir kolektif (masyarakat),
pandangan hidup ini disebut sosialisme.
Apabila dasar keyakinan itu
kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara
berimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun sebagai daya
rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara
kolektif pandangan hidup ini disebut sosialime – religius. Kebajikan yang
dikehendaki adalah kebajikan menurut
logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat
karunia Tuhan.
F.
LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Dalam berpandangan hidup, kita
hendaknya memiliki langkah – langkah, karena dengan langkah – langkah itu kita
dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita – cita. Langkah –
langkah tersebut adalah:
1. Mengenal
Tahap pertama adalah mengenal apa
itu pandangan hidup
2. Mengerti
Tahap
kedua adalah mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri
3. Menghayati
Tahap
selanjutnya adalah menghayati pandangan hidup, menhayati disini maksudnya
adalah menghayati nilai – nilai yang terkandung didalamnya.
4. Meyakini
Tahap
selanjutnya adalah meyakinini pandangan hidup itu, meyakini disini maksudnya
adalah suatu hal untuk cenderung memproleh suatu kepastian sehingga dapat
mencapai tujuan hidupnya.
5. Mengabdi
Pengabdian
merupakan hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah
dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya, lebih – lebih oleh orang lain.
Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya.
6. Mengamankan
Langkah
mengamankan ini merupakan langkah terakhir, mengamankan disini maksudnya adalah menjaga suatu kepercayaan
atau pandangan hidup yang teguh
dansudah dianggap benar.
DAFTAR
PUSTAKA
www.elearning.gunadarma.ac.id
PENGALAMAN
Menyinggung tentang pandangan hidup banyak sekali pengalaman
positif ataupun negatif yang telah saya dapat sepanjang hidup saya. Positif
atau negatif kah pengalaman yang saya dapat semuanya menjadi pelajaran untuk
saya memandang hidup yang lebih indah kedepannya.
Dulu ketika saya masih kanak-kanak, saya berpandangan
jika hidup saya selalu akan dibawah perlindungan orang tua dan keluarga. Semua hal
yang saya inginkan selalu dituruti oleh kedua orang tua saya. Jarang sekali
saya mendapat yang buruk, namun setelah saya gagal mendapatkan SMP favorit
saya,saya langsung tidak terima akan kenyataan itu. Susah bagi saya menerimanya
hingga setahun lamanya. Saya selalu berfikir negatif dengan apa yang saya
lakukan di SMP yang saya duduki dan saya lalai akan semua kewajiban saya.
Ketika kelas 3 SMP saya berambisi lagi untuk masuk SMA favorit di kota saya,
namun sayang nya lagi karna kelalaian saya ketika kelas 7 dan 8 saya gagal lagi
untuk mendapatkan apa yang saya ingin kan.
Setelah di SMA saya mulai menerima apa yang memang telah
saya dapatkan,dari awal masuk SMA saya juga berambisi ingin masuk PTN favorit
nasional. Saya melakukan apa yang menjadi kewajiban dan bergiat berusaha dengan
optimis. Segalanya doa telah saya panjatkan sayangnya lagi saya juga belum
beruntung dengan keinginan saya.
Saya berpikir ke depan, mungkin segala sesuatu yang telah
Allah putuskan untuk saya harus saya syukuri. Semuanya pasti yang terbaik,
tidak ada yang sia-sia di dunia ini. Jika saya telah berusaha dan berdoa
semaksimalnya untuk apa yang saya ingin, Allah pasti telah menyiapkan yang lebih
baik untuk saya di masa depan. Dan segala kegagalan yang saya dapatkan di masa
yang lampau menjadi catatan penting di masa depan, agar semua kesalahan tidak
datang berulang kali. Dan saya selalu bergiat menggapai apa cita-cita, walaupun
saya tidak di tempatkan dijalan yang saya ingin kan. Tapi, keyakinan dapat
meraih kesuksesaan di masa depan selalu menjadi penyemangat bagi saya.
Komentar
Posting Komentar