MANUSIA DAN KEGELISAHAAN

ILMU BUDAYA DASAR



FADILLAH
33414759
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA


DARTAR ISI

   A.  PENGERTIAN KEGELISAHAN ........................................ 1
   B.   SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH ................................... 3
   C.  USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN............ 3
   D.  KETERASINGAN .................................................................. 4
   E.   KESEPIAN ………………………………………………..6
   F.   KETIDAKPASTIAN……………………………………...7
  G.  SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN………7
  H.  USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN……...9
          DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 10
          PENGALAMAN  ..................................................................... 11



     MANUSIA DAN KEGELISAHAN

   A.    PENGERTIAN KEGELISAHAN
kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak merasakan ketentraman di dalam hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati mupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tinggkah lakunya,tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil menupang dagu,  duduk dengan wajah yang murung atau sayu, malas bicara, dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah ketakutan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara defenisi dapat di sebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkannya tidak tercapai.
Sihmund freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
a.      Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya.
b.      Kecemasan neorotis
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut sigmund freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni:
1.      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa seseatu yang hebat akan terjadi.
2.      Bentuk ketakutan yang tagang dan irrasional (pobia). Bentuk khusu dari phobia adalah, bahwa intensitet melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya.
3.      Rasa takut lain ialah rasa gugup dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya.
c.       Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat.
Sifat seperti itu adalah sifat yang tidal terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa.




    B.     SEBAB ORANG GELISAH
Jika dikaji orang yang mengalami kegelisahan disebabkan oleh rasa takut akan kehilangan hak-haknya.Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam sekalipun.
Misalnya, jika datang suatu tanda bahaya seperti bencana ataupun suatu tindak kejahatan tentu seseorang tersebut akan mengalami kegelisahan. Karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa orang sekaligus, misalnya hal hidup seseorang , hak milik, hal memperoleh perlindungan dan keamanan dan mungkin hak nama baik.

    C.    USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN

Yang paling pertama dalam mengatasi kegelisahan  harus dimulai dari diri sendiri, dengan cara kita harus bersikap tenang.Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi dan supaya kita dapat lebis berfikir jernih serta logis.
Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari dokter  yang menghadapi  istri dan anaknya  yang sedang  sakit, justru  tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat  apa-apa bila  menghadapi   keluarganya  yang  sakit,  karena  ia  merasa  khawatir.  Dalam  hal  ini dokter  itu harus  bersikap  seperti   menghadapi  pasien  yang  bukan  keluarganya.
Cara lain yang mungkin juga  baik untuk digunakan  dalam  mengatasi  kegelisahan atau kecemasan  yaitu dengan memerlukan  sedikit pemikiran; pertama-tarna,  kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi).  akibat yang paling buruk yang bagaimanakah   yang akan kita tanggung  atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya  dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan  olch kecernasan tersebut  dan  bila kita  tidak dapat  mengatasinya,  kita dapat  mempersiapkan   diri  untuk menghadapinya,karena  tidak  semua  pengalaman   di  dunia  ini  menyenangkan. Yang kedua  kita  bersedia  menerima   akibatnya  dengan  rasa  tabah  dan  senang  hati  niscaya kecemasan  tersebut  akan sima dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan  bersama-sama berjalannya waktu  kita  dapat  mencoba  untuk   memperkecil dan   mengurangi keburukan-keburukan    akibat  timbulnya  kecernasan,dengan demikian kita  akan  tidak merasakan  lagi adanya  rasa  kecemasan  / kegelisahan  dalam jiwa.
Untuk mengatasi kegelisahan  yang paling  ampuh  kita memasrahkan   diri kepadaTuhan.Kita  pasrahkan  nasib  kita  sepenuhnya  kepada-Nya,   kita  harus  percaya  bahwa Tuhanlah  Maha  Kuasa.  Maha Pengasih,  Maha penyayang  dan  Maha  Pengampun.

    D.    KETERASINGAN

Keterasingan  berasal  dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata dasar  asing. Kata asing  berarti  sendiri,  tidak  dikenal  orang.  sehingga  kata  terasing  berarti,  tersisihkan   dari pergaulan,  terpisahkan  dari  yang  lain.  atau terpencil.  Jadi kata  keterasingan   berarti  hal-hal yang  berkenaan  dengan  tersisihkan  dari pergaulan,terpencil  atau terpisah  dari  yang  lain.
Terasing  atau  keterasingan   adalah  bagian  hidup  manusia.  Sebentar  atau  lama  orang pemah   mengalami   hidup  dalarn  keterasingan,  sudah  tentu  dengan  sebab  dan  kadar  yang berbeda  satu  sarna lain.
Yang menyebabkan  orang berada dalam keterasingan   itu ialah perilakunya  yang tidak dapat  diterima  atau tidak dapat dibenarkan  oleh masyarakat,  atau kekurangan  yang ada pada diri  seseorang,  sehingga  ia tidak dapat  atau sulit menyesuaikan  diri dalam  masyarakat.
Perilaku  yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan  itu selalu menimbulkan keonaran   dalam   masyarakat,    sifatnya   bertentangan  dengan  atau  menyentuh  nilai-nilai kemanusiaan. Hal  itu  akan  merugikan  harta,  nama  baik,  martabat, harga  diri  orang  lain. Karena  itu orang  yang berbuat  itu dibenci  oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan. Perbuatan itu  misalnya mencuri,  memperkosa, mengganggu istri  orang, menghina orang, sombong.
Keterasingan  dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat,  ataupun oleh institusi yang diciptakan  oleh masyarakat  kepada si pelaku. Maksudnya  supaya si pelaku ini  tidak  merugikan  orang  lain lagi  atau membuat  gelisah  orang  lain.  dan  si pelaku  dapat menjadi  sadar, sehingga dapat memperbaiki  perilakunya  yang bertentangan  dengan  nilai-nilai kemasyarakatan itu.  Kesadaran   itu mungkin  dapat  terjadi  apabila  orang  itu  terasing  yang membuat  ia gelisah.
Keterasingan   yang  dipaksakan  oleh  manusia  lain dalam  masyarakat  misalnya,  tidak simpati, tidak mau berurusan,  tidak mau mendekati, tidak mempedulikan,  memboikot,  bahkan mengisolasi di  pelaku.  Apabila   dengan   perilaku   masyarakat  ini  masih   tidak  mempan menyadarkan  si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan oleh istitusi yang diciptakan masyarakat  misalnya  pengadilan.
Orang  yang  bersikap  angkuh,  sombong.  besar  kepala,  tidak  menghonnati   orang  lain selalu  akan tersisih dari pergaulan  masyarakat,  karena perilaku  semacam  ini tidak disenangi dan  dibenci  oleh  masyarakat.  Orang  lain akan merasa  tersentuh  nilai-nilai  kemanusiaannya apabila  bergaul  dengan  orang  angkuh,  sombong.  dan tidak menghonnati orang  lain. Karena itu ia dibenci  orang  lain.  sehingga  membuat  ia dalam  keterasingan.
Kekurang  yang ada pada diri seseorang  dapat juga  membuat  keterasingan.  Dalam  hal ini  bukan  masyarakat   yang  membuat  orang  itu terasing.  melainkan  dirinya  sendiri  karena ketidak   mampuan   atau  karena  berbuat   kesalahan.   Ketidakmampuan    atau  kesalahan   ini berpengaruh    pada  nama  baik   atau  harga  diri  atau  martabat   orang   yang  bersangkutan. Ketidakmampuan    disini   meliputi   kekurangan   ilmu  pengetahuan   yang  dimiliki   ataupun ketidakmampuan   fisiko Kurang  ilmu pengetahuan  ini disebabkan  taraf pendidikannya   yang belurn  sampai  pada  taraf tertentu  yang dihadapinya  sekarang.  Dengan  demikian  orang  yang bersangkutan   tidak japat  menyesuaikan   diri  dengan  masyarakat   ilmiah  yang  dihadapinya Karena  itu ia merasa  gelisah,  terasing. Kesalahan  yang dibuat  seseorang  juga  dapat membuat  orang  itu dalam  keterasingan, dan  karena  itu ia merasa  gelisah.

  1. KESEPIAN

Kesepian  berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga  kata kesepian berarti merasa  sunyi atau lengang. tidak berteman. Setiap orang pemah  mengalami  kesepian, karena  kesepian  bagian  hidup  manusia,  lama  rasa sepi itu bergantung  kepada  mental  orang dan  kasus  penyebabnya.

Sebab-sebab  terjadinya  kesepian
Bermacam-macam  penyebab teIjadinya kespian. Frustasi dapat mengakibatkan  kesepian. Dalam  hal seperti  itu orang  tidak mau diganggu,  ia lebih senang  dalam  keadaan  sepi, tidak suka  bergaul,  dan  sebagainya.  la lebih  senang  hidup  sendiri.
Contohnya seperti Pangeran   Sidharta meninggalkan  istana, tempat  kemewahan, keramaian dan ketidakpastian.  Karena  frustasi menyaksikan  kontradiksi  keadaan  istana dengan  keadaan  luar istana yang penuh penderitaan,  maka  ia meninggalkan  istana pergi ke tempat  yang  sepi, mencari  hakekat  hidup.
Bila kita  perhatikan   sepintas  lalu  keterasingan  dan  kesepian  itu  serupa  tetapi  tidak  sarna, namun  ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya  terletak pada sebab akibat.
Jadi kesepian  itu akibat dari keterasingan.  Keterasingan  akibat sikap sombong.  angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi ternan-ternan sepergaulan. Karena ternan-ternan menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing. terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.
Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan  orang  yang  bersikap  sombong.  Orang  yang  bersikap  rendah  diri,  pemalu,  minder. merasa  dirinya kurang  berharga dibanding orang lain. maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena  menyendiri  itu   akibatnya  kesepian.



  1. KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa  arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas.  Ketidak  pastian  artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yangjelas.  ltu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian  disebabkan  oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian  tentang  lulus  atau  tidak  dalam  ujian  sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu  membuat  orang gelisah.lulus  atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang  dalam hidupnya.  Ketidakpastian  ini akan merugikan.  karena  status dari  karir  itu terancam.Karena  ketidakpastian  itu status  yang telah ditetapkan  oleh  atasan menjadi  hilang,  berhubung  ada orang  lain yang lebih dulu memenuhinya.


  1. SEBAB-SEBAB TERJADI  KETIDAKPASTIAN

Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tandaobsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar,kehilangan pengertian,kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.

Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1.          Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia..
2.          Phobia
lalah rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.          Kompulasi
lalah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali..
4.          Histeria
lalah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5.          Delusi
Menunjukkan   pikiran  yang  tidak  beres,  karena  berdasarkan   suatu  keyakinan   palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi  ini ada tiga macam,  yaitu  :
I.        Delusi  persekusi   : menganggap   keadaan  sekitamya  jelek.  Seseorang  yang  mengalami delusi  persekusi  tidak mau  mengenal  tetangga  kiri kanan  karena  menganggap  jelek.
            II.        Delusi  keagungan   : menganggap   dirinya  orang  penting  dan  besar.  Orang  seperti  itu biasanya  gila honnat   Menganggap  orang-orang  disekitamya  sebagai  orang-orang  tidak penting.  Akhimya  semua  orang  menjauhi  juga.
            III.        Delusi melancholis  : merasa   dirinya   bersalah,   hina,   dan  berdosa.   Hal   ini  dapat mengakibatkan  buyuten atau  dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan  menyebabkan   otot-otot  tak terkuasa lagi.
6.          Halusinasi
Khayalan  yang terjadi tanpa rangsangan  pancaindera.  Dengan  sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi.  Halusinasi  buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang  karena halusinai orang merasa mendapat  tekanan-tekanan  terhadap dorongan-dorongan  dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan  itu menemukan   sasarannya.   Ini nampak  dalam  perbuatan  perbuatan  penderita.  (  penderita  itu dapat  menyadari  perbuatan  itu, tetapi  tidak dapat  menahan  rangsang  khayalan  sendiri).

7.          Keadaan Emosi
Dalam  keadaan tenentu  seseorang  sangat  berpengaruh oleh  emosinya. lni  nampak pada keseluruhan  pribadinya:  gangguan  pada nafsu makan, pusing-pusing,  muka merah, nadi cepat, keringat,  tekanan darah tinggi/lemah.  Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan  lari-larian,  nyanyian,  ketawa  atau berbicara.  Sikap  ini dapat  pula berupa  kesedihan menekan, tidak bemafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam  seribu  bahasa,  tennenung,   menyendiri.


  1. USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN

Orang  yang  tidak  dapat  berpikir  dengan  baik, atau kacau  pikirannya ada bermacam-macam   penyebabnya.Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andai kata penyebab sudah  diketahui, kemungkinan  juga  tidak  dapat sembuh.  Bila hal itu terjadi, maka jalan  yang paling baik bagi penderita  ialah diajak atau pergi sendiri  ke psikolog.
Bila penyebabnya  itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan  dengan orang  yang dirindukan.  Phobia  atau jenis  takut bisa dilatih dari sedikit,  sehingga  tidak takut lagi.  Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan  karena dibiasakan  dengan benda-benda tersebut.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya,    tetapi  mungkin  tidak.  Andai kata  mereka  sadar,  kesembuhan  itu adalah karena  pengalaman. Jadi  yang menyembuhkan masyarakat sekitamya dan dirinya sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

www.elearning.gunadarma.ac.id

PENGALAMAN

            Senin di pagi hari, ketika itu awan pun sedikit mendung dan udara pun di tutupi kabut pagi yang cukup tebal.Hari pertama dimana pelaksanaan ujian nasional SMA, saya pun telah mantap dengan semua persiapan ujian dari jauh-jauh .Belajar, berlatih, dan berdoa telah saya laksanakan. Sebelum berangkat ke lokasi pelaksanaan ujan, saya telah mendapat doa restu dari orang tua dan keluarga. Bersalaman dan mencium tangan orang tua sebelum pergi merinagankan langkah saya untuk menghadapi ujuan tersebut. Mata ujian yang pertama adalah Bahasa Indonesia setelah itu pelajaran favorit saya yaitu Biologi.
            Ketika menghadapi ujian Bahasa Indonesia, walaupun sedikit sulit saya pun dapat mengerjakannya dengan percaya diri. Saat jeda istirahat ujian pun saya berbagi cerita dengan teman-teman yang berbeda paket ujian dengan saya. Dan cerita nya pun cukup meyakinkan saya, bahwa saya nantinya akan mendapat nilai bagus di mata pelajaran bahasa Indonesia. Bel tanda masuk ujian kedua berbunyi, dengan situasi yang sedikit mendebarkan saya berdoa sembari menunggu soal datang kemeja saya. Pengawas datang dan menaruh soal di meja saya. Gugup yang saya rasakan tak dapat dibendung, soalpun saya kerjakan dengan perlahan, mendahulukan soal yang menurut saya gampang untuk dikerjakan. Tak mengira soal yang tidak saya kuasai tidak begitu banyak hanya separoh yang dapat saya kerjakan. Kecemasan di waktu akan berakhirnya ujian sangat saya rasakan. Tawakal  kepada Allah SWT, saya mencoba saja menjawab soal yang tersisa tak tau pasti apakah jawabannya benar atau pun salah. Dalam otak saya waktu itu iyalah lembar jawaban saya tidak kosong.
            Saat pulang ujian pun saya juga berbagi cerita tentang ujian biologi barusan, tak hanya saya yang mengalami kecemasan teman-teman saya kebanyakan juga mengalami kecemasan. Sesampai dirumah saya melihat kembali buku pelajaran biologi, ternyata jawaban saya juga separuhnya salah. Kegelisahan pun tampak jelas dari wajah dan prilaku saya. Duduk termenung sambil memikirkan apakah saya lulus di mata ujian ini atau tidak. Rasa lapar pun tidak saya rasakan, penyesalan dalam diri terus menerus menghantui. Untungnya ada mama mengingatkan saya bahwa ada empat ujian lagi  yang musti saya hadapi. Saya pun langsung bersemangat untuk mengulang kembali materi yang akan di ujikan esok hari.
            Empat mata ujian itu pun saya kerjakan dengan rasa puas, namun masih ada kegelisahan tentang nilai biology yang akan didapat nantinya. Saya banya memikirkan hal-hal yang negative. Kegelisahan terus mengisi fikiran saya, saya mencoba mencari ketenangan dengan bertanya-tanya kepada teman atau senior. Saya mencurahkan kegelisahan saya kepada siapa saja yang dapat membuat saya lebih merasa tenang.
            Orang tua, sahabat, dan keluarga saya mendoa kan yang terbaik dan memberikan ketenangan dalam diri saya. Hingga waktu kelulusan tiba, pada kabar-kabar yang merebak kelulusan seratus persen di sekolah saya. Kabar tersebut membuat hati terasa sedikit lega namun tetap saja belum adanya kepastian membuat hati juga merasa was-was.
            Akhirnya kelulusan diterbitkan di website sekolah , saya pun lulus. Tetapi hasil nilai ujian pun belum diterbitkan. Penasaran hingga nilai-nilai tersebut dikeluarkan pihak sekolah. Dua hari setelah kelulusan saya baru dapat melihat hasil nilai dari ujian nasional tersebut. Firasat saya benar nilai terendah adalah nilai biologi. Saya terpukul, pelajaran yang paling saya favoritkan bernilai rendah di ujian nasional. Kekecewan itu terobati dengan nasehat dan dukungan mama. Hingga pada akhirnya saya duduk dijurusan yang sama sekali tidak saya bayangkan ketika semasa SMA dulu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia dan Tanggung Jawab (IBD 5)

UNDANG UNDANG PERISINDUSTRIAN

Pentingnya Peranan Insinyur dan Kaitannya dengan Peraturan UU No. 11 Tahun 2014