Manusia Dan Harapan (IBD4)
DARTAR
ISI
A. PENGERTIAN HARAPAN ................................................... 1
B.
SEBAB
MANUSIA MEMILIKI HARAPAN ....................... 2
C. KEPERCAYAAN .................................................................... 4
D. BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGAKATKANNYA...................................................... 6
DAFTAR
PUSTAKA ..................................................... 9
PENGALAMAN ........................................................... 10
MANUSIA DAN HARAPAN
A.
PENGERTIAN
HARAPAN
Setiap
dari manusia memiliki harapan dalam hidupnya.Namun,bagi manusia yang tidak
memilki harapan, berarti manusia tersebut mati dalam hidupnya. Bahkan orang
yang akan menjelang kematiaannya juga memiliki harapan berupa pesan-pesan
kepada ahli warisnya.
Harapan-harapan
yang dimiliki itu tergantung pada pengetahuan,pengalaman,lingkungan hidup, dan
kemampuan masing-masing. Seseorang yang mempunyai harapan berlebihan tentu
menjadi buah tertawaan bagi banyak orang.seperti peribahasa yang biasa kita
dengar “Si pungguk merindukan bulan.”
Berhasil
atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan baik kepercayaan pada diri sendiri,, maupun kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan
sarana terkabulnya harapan.
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi.Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan.
Sebagai
contohnya, Ipad seorang mahasiswi di Universitas Gunadarma.Ia sangat tekun dan
giat dalam belajarnya dengan harapan semoga ia mendapat nilai baik setelah
ujian semester nanti. Contoh lainnya ialah seorang pengusahan menengah ke bawah
, ia sangat bersungguh-sungguh dengan usahanya.Supaya kelak ia berhasil dengan
jerih payahnya di saat ini.
Semuanya
itu dengan suatu keyakinan demi terwujudnya apa yang diharapkan. Jadi untuk
mewujudkan harapan tersebut, harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa
yang di harapkan. Bila dibandingkan dengan cita-cita , harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi
bintang.Harapan dan cita-cita juga memiliki persamaan, yaitu :
·
Keduanya menyangkut masa depan yang belum
terwujud
· Pada umumnya dengan cita-cita maupun
harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
B.
SEBAB
MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
Makhluk
social merupakan sebuah kodrat yang dimiliki oleh seorang manusia. Tiap-tiap
manusia ketika dilahirkan ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan
berupa keluarga ataupun masyarakat.Di tengah-tengah pergaulan itulah manusia
dapat hidup dan berkembang fisik,jasmani, ataupun mental.Ada dua hal yang
mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain , yaitu:
Dorongan Kodrat
Kodrat
ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri
manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan .Dorongan kodrat menyebabkan
manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, gembira, berpikir,
berjalan, berkata , mempunyai keturunan, dsb.
Pada
binatang dan tumbuhan juga terdapat kodrat, namun perbedaan antara keduanya
dengan manusia ialah manusia memiliki budi dan kehendak.Dengan budinya iya
dapat memilih mana yang baik untuk dirinya dan mengetahui benar atau salahnya
sesuatu.Dan dengan kehendak manusia dapat memilih.Dalam diri manusia
masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawa dan kemampuan untuk hidup
bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain.
Dorongan Kebutuhan Hidup
Setiap
manusia memiliki bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pagaris
besarnya dapat dibedakan atas: jasmani,dan kebutuhan rohani.Dapat kita ambil
contoh kebutuhan jasmani itu , seperti makan,minum,pakaian, rumah,hiburan
,dsb.Sedangkan rohani itu seperti ceramah keagamaan.
Untuk
memenuhi kebutuhan ini manusia dengan manusia lain saling bekerja sama.Hal ini
di karenakan karena keterbatsan kemampuan manusia untuk melakukanitu
sendiri.Dengan dorongan ini manusia memiliki harapan.
Kelangsungan Hidup
Kebutuhan
kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.Kebutuhan akan makan atau
minum ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia.Tidak hanya
pangan saja yang mesti di cukupi, kebutuhan sandang dan papan pun juga harus
tercukupi dengan layak.Untuk memenuhi itu semua, mnusia sejak kecil telah mulai
belajar. Dengan pengetahuan tinggi harapan memperoleh pangan,sandang, dan papan
yang layak akan terpenuhi.Setiap manusia perlu bekerja keras untuk itu semua.
Keamanan
Setiap
orang membutuhkan keamanan.Sejak dari bayi kita sangat membutuhkan
keamanan.Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak,
secara normal pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama
sering membekal umatnya bagaimana cara memperoleh keamanan diri dengan
moril.Walaupun secara fisik tampak berbahaya, keyakinan Tuhan memberikan
perlindungan berarti sudah memberi keamanan yang di harapkan.
Hak dan kewajiban mencintai dan
dicintai
Tiap
orang memilik hak dan kewajiban.Dengan tumbuhnya manusia maka tumbuh pula
kesadaran akan hak dan kewajiban.Bila seseorang telah menginjak dewasa, maka ia
merasa sudah dewasa,sehingga suda saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan
mencintai.
Status
Manusia
membutuhkan sebuah status.Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup.Setiap
manusia yang lahir kebumi ini pasti akan bertaya tentang statusnya.Status dalam
keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara nya.Pentingnya suatu status itu di karenakan
orang mengetahui dirinya lewat status.Harga diri seseorang melekat pada status.
Perwujudan cita-cita
Selanjutnya
manusia berharap diakui keberadaan nya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatannya atau oleh suatu profesi.Pada
saat manusia mengembangkan bakat atau
kepandaiannya agar ia diteria atau di akui kehebatannya.
C.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, yang artinya mengakui atau meykini akan
keberadaan.kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau
keyakinan akan kebenaran./adapun ucapan yang sering kita dengar
·
ia tidak percaya dirinya sediri
·
saya tidak percaya ia berbuat seperti
itu
·
bagaimana saya haru percaya dengan
pemerintah
·
kita harus percaya nasehat-nasehat kiyai
itu,karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Qur’an
Dengan
berbagai kalimat yang sering kita dengar dalam ucapan sehari-hari itu, maka
jelaslah kepada kita ,bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Ada
jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil
penyelidikan sendiri , melainkan diterima dari orang lain.
Kebenaran
pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain
itu dapat percaya .Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, tetapi orang yang
memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari
orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaanMakin besar kewibawaan
yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam
hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang
yang beragama itu.Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Kebenaran
Setiap
orang teramat sangat menambakan kebenaran, karena ia mempunyai arti khusus bagi
hidupnya.Ia merupakan focus dari segala pikiran, sikap ,dan perasaan.Dalam
tingkah laku, ucapan, perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak
menyimpang dari kebenaran.Mnusia sadar , bahwa ketidakbenaran dalam berucapa
maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.Maka wajarlah
akibat dari ketidakbenaran dapat timbul kegelisahan , ketidakpastian, dan
kedukaan.
Dr.
Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “Filsafat Ilmu” ,sebuah pengantar Populer ada
tiga teori kebenaran sebagai berikut :
·
Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu
suatu pernyataan dianggap benar bil pernyataan itu bersifat koherensi atau
konsistensi dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya dianggap benar.
Contonya
; setiep manusia akan mati. Fikri manusia.Fikri akan mati.
·
Teori Korespondensi
Suatu
teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berkoresponden(berhubungan) dengan objek yang
dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh: Jakarta itu ibukota republic
Teori Pragmatis
Kebenaran
suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
Dalam
berbagai jenis kebenaran tersebut yang selalu diusahakan dan dijaga ialah
kebenaran dalam bertindak ,berucap, berupaya, dan berpendapat.Sebab
ketidakbenaran dalam hal-hal itu akan langsung mencemarkan atau menjatuhkan
nama baiknya, sehingga orang tidak mempercayai lagi.
D.
BERBAGAI
KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia.Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan
pada diri sendiri itu diutamakan setiap pribadi manusia.Percaya pada diri
sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Percaya pada diri
sendiri ,menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu
mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepdanya.
Kepercayaan kepada orang lain
Percaya
kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara , orang tua, guru,
atau sipa saja.Kepercayaan kepada rang lain itu sudah tentu percaya terhadap
kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan katah hati atau terhadap
kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena
ucapannya.Misalnya,orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi , meskipun janji
itu tidak terdengar orag lain, apalagi membuat janji kepda orang lain.
Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan
pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya
Prof.Ir.Poedjawiyatna , Negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung
memerintah dan memimpin bangsa manusia atau setidaknya-tidaknya Tuhan lah
pemilik kedaulatan sejati, krena semua adalah ciptaan Tuhan . Semua mengemban
kewibawaan , terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai
kewibawaan oleh Tuhan , sebab langsung
dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan
demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat , kewibawaanpun milik
rakyat.Manusia dalam seorang (individu) tak berarti. Orang mempunyai arti jika
hanya dalam masyarakat,Negara.Hanya Negara sebagai keutuhan (totalitas) yang
ada,kedaulatan mutlak pada negara, Negara demikian itu disebut Negara
totaliter. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah Negara ,manusia perorangan
tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (Negara ditaktor).
Jelaslah
bagi kita ,baik teori ataupun pandangan teokratis ataupun demokratis Negara atau
pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah
kalau manusia sebagai warga Negara percaya kepada pemerintahannya.
Kepercayaan kepada Tuhan
Sebagaimana
yang telah kita tahu manusia tidak diciptakan olehnya sendiri, namun sang Tuhan
Yang Maha Esa lah yang mencitakan manusia tersebut.Maka dari itu kepercayaan
terhadap tuhan sangat amat lah penting. Dengan kepercayaan kepada Tuhan lah
manusia dapat terhubung dengan Tuhannya.Pengakuan atau kepercayaan akan adanya
zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta dan seisinya merupakan
konsekuensi tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat
tersebut.
Berbagai usaha dilakukan mausia
untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.Usaha itu bergantung kepada pribadi
kondisi ,situasi, dan linkungan. Usaha itu antara lain :
- · Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
- · Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
- · Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame manusia dengan jalan suka menolong antara sesama, dermawan , dsb.
- · Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
- · Menekan perasaan negative seperti ; iri, dengki, fitnah, dsb.
DAFTAR
PUSTAKA
www.elearning.gunadarma.ac.id
PENGALAMAN
Berawal
disaat itu ketika baru pertama masuk SMA aku merasakan kejenuhan yang teramat
sangat. Sampai 3 bulan aku duduk di kelas 1 SMA
kejenuhan dan ketidaknyamanan yang aku rasakan masih ada dalam
diriku.Itu di sebabkan karna teman-teman sepermainan ku sewaktu di SMP tidak
satu SMA lagi dengan ku, hanya aku yang nyasar bersekolah di SMA tempat ku itu.
Aku merasa di lingkungan sekolah baru ku tidak ada yang sejalan dengan ku.Dan
lagi SMA yang aku harapkan ketika di SMP dulu tidak berhasil ku dapat.
Kekesalan itu semakin berkecamuk dalam hati ku.
Hingga
saat enam bulan kemudian , ketika guru
BK memberikan angket jurusan dan memberi arahan tentang penjurusan di SMA. Otak
ku buntu pada salah satu pertanyaan “Universitas apa yang kamu inginkan?”
Pertanyaan
tersebut membuatku terfikir kepada papa,papa pernah berkata “Kamulah harapan
Papa satu-satunya, untuk bisa melanjutkan usaha perkebunan papa”
Sontak
saat itu juga aku mulai rajin browsing dan bertanya pada guru BK tentang apa
jurusan dan universitas apa yang pantas untuk aku targetkan. Dan dengan itu aku
langsung tertarik dengan jurusan pertanian dan perguruan tinggi pertanian di
kota Bogor.Dan syarat jurusan tersebut hanyalah untuk jurusan eksak.
Aku
menyadari kemampuan ku tidak memadai jika aku mengambil jurusan eksak.Tapi,
dengan niat untuk membahagia kan oran tua dan mengembangkan usaha beliau aku
tetap memilih jurusan eksak di angket penjurusan SMA waktu itu.Dengan segala
usaha dan doa aku kerahkan semaksimal mungkin demi bisa dapat jurusan eksak
ketika naik ke kelas 2 SMA nanti.Aku juga rela mengikuti kegiatan bimbel malam
demi jurusan eksak yang aku inginkan.Ketika di bimbel aku sangat terbantu untuk
belajar.
Sampai
di saat aku ujian akhir semester dua ,ujian kenaikan kelas aku susah menjawab
soal-soal ujian tersebut.Perasaan aku mulai tak enak,cemas pun di dada makin
berkutat. Takut karna tidak bisa masuk jurusan eksak.Segala doa ku panjatkan
kepada Allah SWT.Dengan niat yang tulus hanya ingin membuat orang tua bangga.
Akhirnya
pembagian raport kenaikan kelas pun dibagikan,hari itu tak satu pun orang tua
ku yang dapat hadir untuk mengambil rapot ku. Aku pun menangis,di dalam pikiran
ku jika aku tak dapat jurusan eksao bagaimana aku bisa membahagiakan papa dan mengembangkan
ladang perkebunannya.Hanya doa-doa kecil lah yang dapat ku ucap menjelang
raport ku di berikan kepada waliku. Saat nama ku terpnggil, jantung di dada
berdenyut keras dan serasa jantung ini akan terjatuh saja.
Setelah raport di
genggamanku,perlahan dengan pelan ku buka raport dan melihat keterangan
jurusan.Dan setelah ku lirik pelan,ternyata aku berhasil masuk ke jurusan
eksak. Satu syarat menuju institute itu telah ku lewati. Sampai di jurusan
eksak ,tentu saja aku sangat keteteran dengan pelajaran-pelajaran eksak yang
lebih berat ketimbang jurusan social.Itu aku lewati dengan penuh belajar keras
dan ekstra upay aku tidak tertinggal.Dua tahun berlalu,hingga sampai ujian
akhir nasional pun di hadapan ku.Saat ujian biologi aku sangat gugup dan tidak
dapat dengan baik aku lalui.Dibandingkan dengan ujian mata pelajaran yang lain
biologi lah menurutku yang paling kacau. Kecemasan selalu datang setiap hari kepada
ku,takut bila aku tak lulus jalur undangan di jurusan dan institute itu.
Benar
dugaan ku,aku gagal masuk institute itu lewat jalur undangan.Namun aku belum
menyerah masih ada jalur test tulis yang dapat aku ikut.Tetap dalam doa ku
selalu aku panjatkan agar aku dapat jebol di institute yang aku ingikan
tersebut.Namun tetap saja yang namanya rejeki belum di beri itu harus bagaimana
lagi.Usaha dan doa telah aku laksanakan dengan semaksimal mungkin.Aku gagal
lulus di jurusan itu.
Memang
sedih,ketika apa yang kita ingin kan selama tiga tahun tidak tercapai.Tapi tidak semudah itu untuk aku berputus asa.Tali harapan ku dan orang tua masih bisa di rangkai lagi.Mengambil perguruan tinggi swastapun tak jadi
masalah bagi orang tua ku.Akhirnya aku mengambil jurusan industry di salah satu perguruan tinggi
swasta.Dalam diriku aku masih punya kesematan membahagiakan orang tua walaupun
dengan jalan yang berbeda.Aku memiliki harapan aku ingin memiliki industry sendiri
nantinya untuk mengolah hasil ladang kebun papa.Dan dapat mengolah perusahan
itu, dengan ilmu yang telah ku dapat semasa kuliah.
Komentar
Posting Komentar