puisi ketiga
ISYARAT DAN
WAKTU
Doa yang lebih indah dari simfoni mengalun
Mengalun lembut mengiringi kepergian sang waktu
Terkadang aku terbaring di selimuti kegelisahan
Kegelisahan tentang isyarat
Doa yang lebih indah dari simfoni mengalun
Mengalun lembut mengiringi kepergian sang waktu
Terkadang aku terbaring di selimuti kegelisahan
Kegelisahan tentang isyarat
Isyarat yang menyampaikan
tentang kematian
Terkadang aku bisa mendengar angin dan ilalang menyampaikan isyarat itu
tapi sampai saat ini
Aku bisa bertahan dan masih terus berperan dalam panggung yang besar ini
Aku ingin terus hidup
Terkadang aku bisa mendengar angin dan ilalang menyampaikan isyarat itu
tapi sampai saat ini
Aku bisa bertahan dan masih terus berperan dalam panggung yang besar ini
Aku ingin terus hidup
Menyaksikan raga ini semakin
menua
Aku masih ingin melantunkan simfoni dan doa yang mendefinisikan kehidupan.
Dan melihat tubuhku semakin lemah dimakan oleh sang waktu
Ku ingin mereguk empedu kehidupan yang pahit
Dan mendefinisikan semua hal hingga waktu ini berhenti
Aku masih ingin melantunkan simfoni dan doa yang mendefinisikan kehidupan.
Dan melihat tubuhku semakin lemah dimakan oleh sang waktu
Ku ingin mereguk empedu kehidupan yang pahit
Dan mendefinisikan semua hal hingga waktu ini berhenti
Hingga seluruh inderaku
dapat merasakan surga
Bahkan saat ini aku dapat merasakan nya
Kebahagiaan saat waktu melumat tubuh dan jiwaku
Dan membuat ragaku semakin menua
Bahkan saat ini aku dapat merasakan nya
Kebahagiaan saat waktu melumat tubuh dan jiwaku
Dan membuat ragaku semakin menua
Komentar
Posting Komentar